Sabtu, 16 September 2017

Tentara allah


�� AIR itu tentara Allah; yang menenggelamkan kaum nabi Nuh karena membully dan mencaci maki utusan-Nya. Mereka semua mati.[QS. Al-Ankabut : 14]
.
.
.
ANGIN itu tentara Allah; yang menghempaskan kaum 'Ad karena sombong dengan kemajuan teknologi arsitekturnya. Mereka semua mati.[QS. Al-Haqqah : 6-8]
.
. ⚡ PETIR itu tentara Allah; yang menyambar kaum Tsamud karena sombong menantang adzab-Nya. Mereka semua mati.[QS. Hud : 67-68]
.
.

TANAH itu tentara Allah; yang menelan kaum Sodom karena berprilaku keji, homoseks dan lesbian. Mereka semua mati.
[QS. Al-Hijr : 73-76]
.
.
HAWA PANAS itu tentara Allah; yang menyengat kaum Madyan karena curang dalam bertransaksi. Mereka semua mati. [QS. Al-Hajj : 44] .
.
�� LAUT itu tentara Allah; yang menenggelamkan fir'aun dan bala tentaranya karena sombong mengaku diri sebagai tuhan. Mereka semua mati. [QS. Al-Baqarah : 50] .

Ingatlah ALLAH

Allah berfirman: "Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 179) . .
.
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56) .

Jangan sampai karena bekerja sholat Zuhur ditinggalkan,
Jangan sampai Ashar lupa karena diperjalanan,
Maghrib malas karena kecapean,
Isya males karena memilih santai..
.
Ambil hikmahnya..
.
Bekerja, sekolah atau aktifitas dunia yg baik akan bernilai ibadah JIKA HAK HAK ALLAH NYA TIDAK DILANGGAR...
.
SEMUA AKTIVITAS KITA HARUS SEMAKIN MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH SANG PEMBERI REJEKI.
.
ITULAH YANG DINAMAKAN BERKAH.
.
Allah pun Ridho ��.
.
.
Kita sering merasa sayang jika makanan banyak dibuang sia sia...mubadzir namanya
.
Namun tanpa kita sadari betapa banyak waktu yang kita lalui begitu sia-sia....tanpa bernilai ibadah..
Mubadzir usia itu namanya
.
Sering kali kita berjuang mati-matian untuk mengejar dunia, tetapi kita belum sungguh-sungguh untuk mengejar akhirat.

Kita biasa bergegas untuk mendapatkan rezeki dunia, lantas sudahkah kita bergegas untuk mendapatkan ridhaNya?

Kita takut kehilangan harta benda, lalu sudahkah kita takut kehilangan rahmatNya?

INSPIRASI

Seorang anak kehilangan sepatunya di laut, lalu dia menulis di pinggir pantai ...
LAUT INI MALING ... Tak lama datanglah nelayan yg membawa hasil tangkapan ikan begitu banyak, lalu dia menulis di pantai ...
LAUT INI BAIK HATI ... Seorang anak tenggelam di lautan lalu ibunya menulis di pantai ...
LAUT INI PEMBUNUH ... Seorang berperahu dan di hantam badai, lalu menulis dipantai ...
LAUT INI PENUH MARABAHAYA

Tak lama datanglah Seorang lelaki yg menemukan sebongkah mutiara di dalam lautan, lalu dia menulis di pantai ...
LAUT INI PENUH BERKAH ... Sementara seisi lautan tak pernah mengeluh.
Kemudian datanglah ombak besar dan menghapus semua tulisan di pantai itu tanpa sisa.

Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi Siapa yang mau berbuat baik.

Jangan menghapus Persaudaraan hanya karena sebuah Kesalahan ...
Namun Hapuslah kesalahan demi lanjutnya Persaudaraan.. Jika datang kepadamu gangguan...
Jangan berpikir bagaimana cara Membalas dengan yang lebih Perih, tapi berpikirlah bagaimana cara Membalas dengan yang lebih Baik.

Kurangi mengeluh teruslah berdoa dan berikhtiar.
Sibukkan diri dalam kebaikan. Hingga keburukan lelah mengikuti kita.

Jumat, 19 Mei 2017

Syair joyo boyo

Syair Joyoboyo dalam tiga bahasa…

Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
One day there will be a cart without a horse.

Tanah Jawa kalungan wesi.
Tanah Jawa berkalung besi.
The island of Java will wear a necklace of iron.

Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Perahu berlayar di ruang angkasa.

There will be a boat flying in the sky.
Kali ilang kedhunge.
Sungai kehilangan lubuk.
The river will loose its current.

Pasar ilang kumandhang.
Pasar kehilangan suara.
There will be markets without crowds.

Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat.
These are the signs that the Jayabaya era is coming.

Bumi saya suwe saya mengkeret.
Bumi semakin lama semakin mengerut.
The earth will shrink.

Sekilan bumi dipajeki.
Sejengkal tanah dikenai pajak.
Every inch of land will be taxed.

Jaran doyan mangan sambel.
Kuda suka makan sambal.
Horses will devour chili sauce.

Wong wadon nganggo pakeyan lanang.
Orang perempuan berpakaian lelaki.
Women will dress in men’s clothes.
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik.
These are signs that the people is facing the era of turning upside down.
Akeh janji ora ditetepi.
Banyak janji tidak ditepati.
Many promises unkept.
Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe.
Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
Many break their oath.
Manungsa padha seneng nyalah.
Orang-orang saling lempar kesalahan.
People will tend to blame on each other.
Ora ngendahake hukum Allah.
Tak peduli akan hukum Allah.
They will ignore God’s law.
Barang jahat diangkat-angkat.
Yang jahat dijunjung-junjung.
Evil things will be lifted up.
Barang suci dibenci.
Yang suci (justru) dibenci.
Holy things will be despised.
Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit.
Banyak orang hanya mementingkan uang.
Many people will become fixated on money.
Lali kamanungsan.
Lupa jati kemanusiaan.
Ignoring humanity.
Lali kabecikan.
Lupa hikmah kebaikan.
Forgetting kindness.
Lali sanak lali kadang.
Lupa sanak lupa saudara.
Abandoning their families.
Akeh bapa lali anak.
Banyak ayah lupa anak.
Fathers will abandon their children.
Akeh anak wani nglawan ibu.
Banyak anak berani melawan ibu.
Children will be disrespectful to their mothers.
Nantang bapa.
Menantang ayah.
And battle against their fathers.
Sedulur padha cidra.
Saudara dan saudara saling khianat.
Siblings will collide violently.
Kulawarga padha curiga.
Keluarga saling curiga.
Family members will be suspicious of each other.
Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends become enemies.
Akeh manungsa lali asale.
Banyak orang lupa asal-usul.
People will forget their roots.
Ukuman Ratu ora adil.
Hukuman Raja tidak adil
The ruler’s judgments will be unjust.
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
Banyak pembesar jahat dan ganjil
There will be many peculiar and evil leaders.
Akeh kelakuan sing ganjil.
Banyak ulah-tabiat ganjil
Many will behave strangely.
Wong apik-apik padha kapencil.
Orang yang baik justru tersisih.
Good people will be isolated.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin.
Banyak orang kerja halal justru malu.
Many people will be too embarrassed to do the right things.
Luwih utama ngapusi.
Lebih mengutamakan menipu.
Choosing falsehood instead.
Wegah nyambut gawe.
Malas menunaikan kerja.
Many will be lazy to work.
Kepingin urip mewah.
Inginnya hidup mewah.
Seduced by luxury.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
They will take the easy path of crime and deceit.
Wong bener thenger-thenger.
Si benar termangu-mangu.
The honest will be confused.
Wong salah bungah.
Si salah gembira ria.
The dishonest will be joyful.
Wong apik ditampik-tampik.
Si baik ditolak ditampik.
The good will be rejected.
Wong jahat munggah pangkat.
Si jahat naik pangkat.
The evil ones will rise to the top.
Wong agung kasinggung.
Yang mulia dilecehkan
Noble people will be abused.
Wong ala kapuja.
Yang jahat dipuji-puji.
Evil doers will be worshipped.
Wong wadon ilang kawirangane.
Perempuan hilang malu.
Women will become shameless.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Laki-laki hilang perwira
Men will loose their courage.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Banyak perempuan ingkar pada suami.
Women will be unfaithful to their husbands.
Akeh ibu padha ngedol anake.
Banyak ibu menjual anak.
Mothers will sell their babies.
Akeh wong wadon ngedol awake.
Banyak perempuan menjual diri.
Women will engage in prostitution.
Akeh wong ijol bebojo.
Banyak orang tukar pasangan.
Couples will trade partners.
Wong wadon nunggang jaran.
Perempuan menunggang kuda.
Women will ride horses.
Wong lanang linggih plangki.
Laki-laki naik tandu.
Men will be carried in a stretcher.
Randha seuang loro.
Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
Two divorcees will be valued at 8,5 cents.
Prawan seaga lima.
Lima perawan lima picis.
A virgin will be valued at 10 cents.
Dhudha pincang laku sembilan uang.
Duda pincang laku sembilan uang.
A crippled widower will be valued at nine uang’s
Akeh wong ngedol ngelmu.
Banyak orang berdagang ilmu.
Many will earn their living by trading their knowledge.
Akeh wong ngaku-aku.
Banyak orang mengaku diri.
Many will claims other’s merits as their own.
Njabane putih njerone dhadhu.
Di luar putih di dalam jingga.
White outwardly but orange inwardly
Ngakune suci, nanging sucine palsu.
Mengaku suci, tapi palsu belaka.
They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.
Akeh bujuk akeh lojo.
Banyak tipu banyak muslihat.
Many will use sly and dirty tricks.
Akeh udan salah mangsa.
Banyak hujan salah musim.
Rains will fall in the wrong season.
Akeh prawan tuwa.
Banyak perawan tua.
Many women will remain virgins into their old age.
Akeh randha nglairake anak.
Banyak janda melahirkan bayi.
Many divorcees will give birth.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Banyak anak lahir mencari bapanya.
Newborns will search for their fathers.
Agama akeh sing nantang.
Agama banyak ditentang.
Religions will be attacked.
Prikamanungsan saya ilang.
Perikemanusiaan semakin hilang.
Humanitarianism will no longer have importance.
Omah suci dibenci.
Rumah suci dijauhi.
Holy temples will be hated.
Omah ala saya dipuja.
Rumah maksiat makin dipuja.
They will be more fond of praising evil places.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Di mana-mana perempuan lacur
Prostitution will be everywhere.
Akeh laknat.
Banyak kutuk
There will be many worthy of damnation.
Akeh pengkianat.
Banyak pengkhianat.
There will be many betrayals.
Anak mangan bapak.
Anak makan bapak.
Children will be against father.
Sedulur mangan sedulur.
Saudara makan saudara.
Siblings will be against siblings.
Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends will become enemies.
Guru disatru.
Guru dimusuhi.
Guru is treated as an enemy.
Tangga padha curiga.
Tetangga saling curiga.
Neighbours will become suspicious of each other.
Kana-kene saya angkara murka.
Angkara murka semakin menjadi-jadi.
And ruthlessness will be everywhere.
Sing weruh kebubuhan.
Barangsiapa tahu terkena beban.
The eyewitness has to take the responsibility.
Sing ora weruh ketutuh.
Sedang yang tak tahu disalahkan.
The ones who know nothing will be prosecuted.
Besuk yen ana peperangan.
Kelak jika terjadi perang.
One day when there will armagedon.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
In the east, in the west, in the south, and in the north.
Akeh wong becik saya sengsara.
Banyak orang baik makin sengsara.
Good people will suffer more.
Wong jahat saya seneng.
Sedang yang jahat makin bahagia.
Bad people will be happier.
Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
When this happens, crow will be said heron.
Wong salah dianggep bener.
Orang salah dipandang benar.
The wrong person will be assumed to be honest.
Pengkhianat nikmat.
Pengkhianat nikmat.
Betrayers will live in the utmost of material comfort.
Durjana saya sempurna.
Durjana semakin sempurna.
The deceitful will decline even further.
Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat.
The evil persons will rise to the top.
Wong lugu kebelenggu.
Orang yang lugu dibelenggu.
The modest will be trapped.
(End)
30 Mei 2009  Leave a reply “JONGKO JOYO BOYO” ==Ronggowarsito==
Iki sing dadi tandane zaman kolobendu (Ini yang menjadi tanda zaman
kehancuran)
1. Lindu ping pitu sedino (Gempa bumi 7 x sehari)
2. Lemah bengkah (Tanah pecah merekah)
3. Manungsa pating galuruh, akeh kang nandang lara (Manusia
berguguran, banyak yang ditimpa sakit)
4. Pagebluk rupo-rupo (Bencana bermacam-macam)
5. Mung setitik sing mari akeh-akehe pada mati (Hanya sedikit
yang sembuh, kebanyakan meninggal)
Zaman kalabendu iku wiwit yen, (Zaman ini ditandai dengan)
1. Wis ana kreto mlaku tampo jaran (Sudah ada kereta yang
berjalan tanpa kuda)
2. Tanah jawa kalungan wesi (Tanah Jawa dikelilingi besi (mungkin
maksudnya Rel kereta kali ya :Red))
3. Prau mlaku ing nduwur awang-awang (Perahu berjalan di atas
awan melayang layang)
4. Kali ilang kedunge (Sungai kehilangan danaunya)
5. Pasar ilang kumandange (Pasar kehilangan keramaianya)
6. Wong nemoni wolak-walik ing zaman (Manusia menemukan jaman
yang terbolak-balik)
7. Jaran doyan sambel (Kuda doyan makan sambal)
8. Wong wadon menganggo lanang (Orang perempuan mempergunakan
busana laki-laki)
Zaman kalabendu iku koyo-koyo zaman kasukan, zaman kanikmatan donya,
nanging zaman iku sabenere zaman ajur lan bubrahing donya. (Zaman
kalabendu itu seperti jaman yang menyenangkan, jaman kenikmatan dunia,
tetapi jaman itu sebenarnya jaman kehancuran dan berantakannya dunia)
1. Mulane akeh bapak lali anak (Oleh sebab itu banyak bapak
lupa sama anaknya)
2. Akeh anak wani ngalawan ibu lan nantang bapak (Banyak anak
yang berani melawan ibu dan menantang bapaknya)
3. Sedulur pada cidro cinidro (Sesama saudara saling
berkelahi)
4. Wong wadon ilang kawirangane, wong lanang ilang kaprawirane
(Perempuan kehilangan rasa malunya, Laki-laki kehilangan rasa
kejantanannya)
5. Akeh wong lanang ora duwe bojo (Banyak Laki laki tidak
punya istri)
6. Akeh wong wadon ora setia karo bojone (Banyak perempuan
yang tidak setia pada suaminya)
7. Akeh ibu pada ngedol anake (Banyak ibu yang menjual
anaknya)
8. Akeh wong wadon ngedol awakke (Banyak perempuan yang
menjual dirinya)
9. Akeh wong ijol bojo (Banyak orang yang tukar menukar
pasangan)
10. Akeh udan salah mongso (Sering terjadi hujan salah musim)
11. Akeh prawan tuwo (Banyak Perawan Tua)
12. Akeh rondo ngalairake anak (Banyak janda yang melahirkan
anak)
13. Akeh jabang bayi nggoleki bapake (Banyak bayi yang lahir
tanpa bapak)
14. Wong wodan ngalamar wong lanang (Perempuan melamar
laki-laki)
15. Wong lanang ngasorake, drajate dewe (Laki-laki
merendahkan derajatnya sendiri)
16. Akeh bocah kowar (Banyak anak lahir di luar nikah)
17. Rondo murah regane (Janda murah harganya)
18. Rondo ajine mung sak sen loro (Janda nilainya hanya satu
sen untuk dua)
19. Prawan rong sen loro (Perawan nilainya dua sen untuk dua)
20. Dudo pincang payu sangang wong (Duda berharga 9 orang)
Zamane zaman edan ( Zamannya Zaman Gila/Sinting)
1. Wong wadon nunggang jaran (Perempuan menunggang Kuda)
2. Wong lanang lungguh plengki (Laki-laki berpangku tangan)
3. Wong bener tenger-tenger (Orang yang benar cuma bisa
bengong)
4. Wong salah bungah-bungah (Orang yang melakukan kesalahan
berpesta pora)
5. Wong apik ditapik-tampik (Orang Baik disingkirkan)
6. Wong bejat munggah pangkat (Orang Yang kelakuannya bejat
malah naik pangkat)
7. Akeh ndandhang diunekake kuntul (Banyak komentar yang
tidak ada isinya)
8. Wong salah dianggap bener (Orang salah dianggap benar)
9. Wong lugu kebelenggu (Orang lugu dibelenggu)
10. Wong mulyo dikunjara (Orang mulia dipenjara)
11. Sing culika mulya, sing jujur kojur (Yang salah mulia,
yang jujur hancur)
12. Para laku dagang akeh sing keplanggrang (Pedagang banyak
yang menyeleweng)
13. Wong main akeh sing ndadi (Orang berjudi semakin menjadi)
14. Linak lijo linggo lica, lali anak lali bojo, lali tangga lali
konco (Lupa anak dan pasangan, lupa tetangga dan teman)
15. Duwit lan kringet mung dadi wolak-walik kertu (Uang dan
keringat hanya untuk berjudi)
16. Kertu gede dibukake, ngguyu pating cekakak (Kartu besar
dibuka, tertawa terbahak-bahak)
17. Ning mulih main kantonge kempes (Tapi waktu pulang main
kantongnya kosong)
18. Krugu bojo lan anak nangis ora di rewes (Denger anak istri
nangis tidak digubris)
Abote koyo ngopo sa bisa-bisane aja nganti wong kelut,keliring zaman
kalabendu iku.
(Berat seperti apapun jangan sampai kalut (lebih tepatnya) Seberat
apapun jangan sampai ikut larut dalam warna-warni zaman kalabendu)
Amargo zaman iku bakal sirno lan gantine joiku zaman ratu adil, zaman
kamulyan. Mula sing tatag, sing tabah, sing kukuh, jo kepranan ombyak
ing zaman Entenana zamanne kamulyan zamaning ratu adil
(Sebab jaman itu bakal sirna dan diganti dengan jaman Ratu adil, jaman
kemuliaan, karena itu jadilah manusia yang tegar, yang tabah, yang
kokoh, Jangan melakukan hal bodoh. Tunggulah jaman kemuliaan jamannya
Ratu adil)
30 Mei 2009  Leave a reply joyoboyo
140.
polahe wong Jawa kaya gabah diinteri
endi sing bener endi sing sejati
para tapa padha ora wani
padha wedi ngajarake piwulang adi
salah-salah anemani pati
tingkah laku orang Jawa seperti gabah ditampi
mana yang benar mana yang asli
para pertapa semua tak berani
takut menyampaikan ajaran benar
salah-salah dapat menemui ajal
141.
banjir bandang ana ngendi-endi
gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni
gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni
marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti
banjir bandang dimana-mana
gunung meletus tidak dinyana-nyana, tidak ada isyarat dahulu
sangat benci terhadap pendeta yang bertapa, tanpa makan dan tidur
karena takut bakal terbongkar rahasianya siapa anda sebenarnya
142.
pancen wolak-waliking jaman
amenangi jaman edan
ora edan ora kumanan
sing waras padha nggagas
wong tani padha ditaleni
wong dora padha ura-ura
beja-bejane sing lali,
isih beja kang eling lan waspadha
sungguh zaman gonjang-ganjing
menyaksikan zaman gila
tidak ikut gila tidak dapat bagian
yang sehat pada olah pikir
para petani dibelenggu
para pembohong bersuka ria
beruntunglah bagi yang lupa,
masih beruntung yang ingat dan waspada
143.
ratu ora netepi janji
musna kuwasa lan prabawane
akeh omah ndhuwur kuda
wong padha mangan wong
kayu gligan lan wesi hiya padha doyan
dirasa enak kaya roti bolu
yen wengi padha ora bisa turu
raja tidak menepati janji
kehilangan kekuasaan dan kewibawaannya
banyak rumah di atas kuda
orang makan sesamanya
kayu gelondongan dan besi juga dimakan
katanya enak serasa kue bolu
malam hari semua tak bisa tidur
144.
sing edan padha bisa dandan
sing ambangkang padha bisa
nggalang omah gedong magrong-magrong
yang gila dapat berdandan
yang membangkang semua dapat
membangun rumah, gedung-gedung megah
145.
wong dagang barang sangsaya laris, bandhane ludes
akeh wong mati kaliren gisining panganan
akeh wong nyekel bendha ning uriping sengsara
orang berdagang barang makin laris tapi hartanya makin habis
banyak orang mati kelaparan di samping makanan
banyak orang berharta namun hidupnya sengsara
146.
wong waras lan adil uripe ngenes lan kepencil
sing ora abisa maling digethingi
sing pinter duraka dadi kanca
wong bener sangsaya thenger-thenger
wong salah sangsaya bungah
akeh bandha musna tan karuan larine
akeh pangkat lan drajat padha minggat tan karuan sebabe
orang waras dan adil hidupnya memprihatinkan dan terkucil
yang tidak dapat mencuri dibenci
yang pintar curang jadi teman
orang jujur semakin tak berkutik
orang salah makin pongah
banyak harta musnah tak jelas larinya
banyak pangkat dan kedudukan lepas tanpa sebab
147.
bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret
sakilan bumi dipajeki
wong wadon nganggo panganggo lanang
iku pertandhane yen bakal nemoni
wolak-walike zaman
bumi semakin lama semakin sempit
sejengkal tanah kena pajak
wanita memakai pakaian laki-laki
itu pertanda bakal terjadinya
zaman gonjang-ganjing
148.
akeh wong janji ora ditepati
akeh wong nglanggar sumpahe dhewe
manungsa padha seneng ngalap,
tan anindakake hukuming Allah
barang jahat diangkat-angkat
barang suci dibenci
banyak orang berjanji diingkari
banyak orang melanggar sumpahnya sendiri
manusia senang menipu
tidak melaksanakan hukum Allah
barang jahat dipuja-puja
barang suci dibenci
149.
akeh wong ngutamakake royal
lali kamanungsane, lali kebecikane
lali sanak lali kadang
akeh bapa lali anak
akeh anak mundhung biyung
sedulur padha cidra
keluarga padha curiga
kanca dadi mungsuh
manungsa lali asale
banyak orang hamburkan uang
lupa kemanusiaan, lupa kebaikan
lupa sanak saudara
banyak ayah lupa anaknya
banyak anak mengusir ibunya
antar saudara saling berbohong
antar keluarga saling mencurigai
kawan menjadi musuh
manusia lupa akan asal-usulnya
150.
ukuman ratu ora adil
akeh pangkat jahat jahil
kelakuan padha ganjil
sing apik padha kepencil
akarya apik manungsa isin
luwih utama ngapusi
hukuman raja tidak adil
banyak yang berpangkat, jahat dan jahil
tingkah lakunya semua ganjil
yang baik terkucil
berbuat baik manusia malah malu
lebih mengutamakan menipu
151.
wanita nglamar pria
isih bayi padha mbayi
sing pria padha ngasorake drajate dhewe
wanita melamar pria
masih muda sudah beranak
kaum pria merendahkan derajatnya sendiri
Bait 152 sampai dengan 156 tidak ada (hilang dan rusak)
157.
wong golek pangan pindha gabah den interi
sing kebat kliwat, sing kasep kepleset
sing gedhe rame, gawe sing cilik keceklik
sing anggak ketenggak, sing wedi padha mati
nanging sing ngawur padha makmur
sing ngati-ati padha sambat kepati-pati
tingkah laku orang mencari makan seperti gabah ditampi
yang cepat mendapatkan, yang lambat terpeleset
yang besar beramai-ramai membuat yang kecil terjepit
yang angkuh menengadah, yang takut malah mati
namun yang ngawur malah makmur
yang berhati-hati mengeluh setengah mati
158.
cina alang-alang keplantrang dibandhem nggendring
melu Jawa sing padha eling
sing tan eling miling-miling
mlayu-mlayu kaya maling kena tuding
eling mulih padha manjing
akeh wong injir, akeh centhil
sing eman ora keduman
sing keduman ora eman
cina berlindung karena dilempari lari terbirit-birit
ikut orang Jawa yang sadar
yang tidak sadar was-was
berlari-lari bak pencuri yang kena tuduh
yang tetap tinggal dibenci
banyak orang malas, banyak yang genit
yang sayang tidak kebagian
yang dapat bagian tidak sayang
159.
selet-selete yen mbesuk ngancik tutuping tahun
sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu
bakal ana dewa ngejawantah
apengawak manungsa
apasurya padha bethara Kresna
awatak Baladewa
agegaman trisula wedha
jinejer wolak-waliking zaman
wong nyilih mbalekake,
wong utang mbayar
utang nyawa bayar nyawa
utang wirang nyaur wirang
selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun
(sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu)
akan ada dewa tampil
berbadan manusia
berparas seperti Batara Kresna
berwatak seperti Baladewa
bersenjata trisula wedha
tanda datangnya perubahan zaman
orang pinjam mengembalikan,
orang berhutang membayar
hutang nyawa bayar nyawa
hutang malu dibayar malu
160.
sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa
ngalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener
lawase pitung bengi,
parak esuk bener ilange
bethara surya njumedhul
bebarengan sing wis mungkur prihatine manungsa kelantur-lantur
iku tandane putra Bethara Indra wus katon
tumeka ing arcapada ambebantu wong Jawa
sebelumnya ada pertanda bintang pari
panjang sekali tepat di arah Selatan menuju Timur
lamanya tujuh malam
hilangnya menjelang pagi sekali
bersama munculnya Batara Surya
bebarengan dengan hilangnya kesengsaraan manusia yang berlarut-larut
itulah tanda putra Batara Indra sudah nampak
datang di bumi untuk membantu orang Jawa
161.
dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan
wetane bengawan banyu
andhedukuh pindha Raden Gatotkaca
arupa pagupon dara tundha tiga
kaya manungsa angleledha
asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah Timur
sebelah timurnya bengawan
berumah seperti Raden Gatotkaca
berupa rumah merpati susun tiga
seperti manusia yang menggoda
162.
akeh wong dicakot lemut mati
akeh wong dicakot semut sirna
akeh swara aneh tanpa rupa
bala prewangan makhluk halus padha baris, pada rebut benere garis
tan kasat mata, tan arupa
sing madhegani putrane Bethara Indra
agegaman trisula wedha
momongane padha dadi nayaka perang
perange tanpa bala
sakti mandraguna tanpa aji-aji
banyak orang digigit nyamuk,
mati banyak orang digigit semut, mati
banyak suara aneh tanpa rupa
pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar
tak kelihatan, tak berbentuk
yang memimpin adalah putra Batara Indra,
bersenjatakan trisula wedha
para asuhannya menjadi perwira perang
jika berperang tanpa pasukan
sakti mandraguna tanpa azimat
163.
apeparap pangeraning prang
tan pokro anggoning nyandhang
ning iya bisa nyembadani ruwet rentenging wong sakpirang-pirang
sing padha nyembah reca ndhaplang,
cina eling seh seh kalih pinaringan sabda hiya gidrang-gidrang
bergelar pangeran perang
kelihatan berpakaian kurang pantas
namun dapat mengatasi keruwetan orang banyak
yang menyembah arca terlentang
cina ingat suhu-suhunya dan memperoleh perintah, lalu melompat ketakutan
164.
putra kinasih swargi kang jumeneng ing gunung Lawu
hiya yayi bethara mukti, hiya krisna, hiya herumukti
mumpuni sakabehing laku
nugel tanah Jawa kaping pindho
ngerahake jin setan
kumara prewangan, para lelembut ke bawah perintah saeko proyo
kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda
landhepe triniji suci
bener, jejeg, jujur
kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong
putra kesayangan almarhum yang bermukim di Gunung Lawu
yaitu Kyai Batara Mukti, ya Krisna, ya Herumukti
menguasai seluruh ajaran (ngelmu)
memotong tanah Jawa kedua kali
mengerahkan jin dan setan
seluruh makhluk halus berada dibawah perintahnya bersatu padu
membantu manusia Jawa berpedoman pada trisula weda
tajamnya tritunggal nan suci
benar, lurus, jujur
didampingi Sabdopalon dan Noyogenggong
165.
pendhak Sura nguntapa kumara
kang wus katon nembus dosane
kadhepake ngarsaning sang kuasa
isih timur kaceluk wong tuwa
paringane Gatotkaca sayuta
tiap bulan Sura sambutlah kumara
yang sudah tampak menebus dosa
dihadapan sang Maha Kuasa
masih muda sudah dipanggil orang tua
warisannya Gatotkaca sejuta
166.
idune idu geni
sabdane malati
sing mbregendhul mesti mati
ora tuwo, enom padha dene bayi
wong ora ndayani nyuwun apa bae mesthi sembada
garis sabda ora gentalan dina,
beja-bejane sing yakin lan tuhu setya sabdanira
tan karsa sinuyudan wong sak tanah Jawa
nanging inung pilih-pilih sapa
ludahnya ludah api
sabdanya sakti (terbukti)
yang membantah pasti mati
orang tua, muda maupun bayi
orang yang tidak berdaya minta apa saja pasti terpenuhi
garis sabdanya tidak akan lama
beruntunglah bagi yang yakin dan percaya serta menaati sabdanya
tidak mau dihormati orang se tanah Jawa
tetapi hanya memilih beberapa saja
167.
waskita pindha dewa
bisa nyumurupi lahire mbahira, buyutira, canggahira
pindha lahir bareng sadina
ora bisa diapusi marga bisa maca ati
wasis, wegig, waskita,
ngerti sakdurunge winarah
bisa pirsa mbah-mbahira
angawuningani jantraning zaman Jawa
ngerti garise siji-sijining umat
Tan kewran sasuruping zaman
pandai meramal seperti dewa
dapat mengetahui lahirnya kakek, buyut dan canggah anda
seolah-olah lahir di waktu yang sama
tidak bisa ditipu karena dapat membaca isi hati
bijak, cermat dan sakti
mengerti sebelum sesuatu terjadi
mengetahui leluhur anda
memahami putaran roda zaman Jawa
mengerti garis hidup setiap umat
tidak khawatir tertelan zaman
168.
mula den upadinen sinatriya iku
wus tan abapa, tan bibi, lola
awus aputus weda Jawa
mung angandelake trisula
landheping trisula pucuk
gegawe pati utawa utang nyawa
sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan
sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda
oleh sebab itu carilah satria itu
yatim piatu, tak bersanak saudara
sudah lulus weda Jawa
hanya berpedoman trisula
ujung trisulanya sangat tajam
membawa maut atau utang nyawa
yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain
yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan
169.
sirik den wenehi
ati malati bisa kesiku
senenge anggodha anjejaluk cara nistha
ngertiyo yen iku coba
aja kaino
ana beja-bejane sing den pundhuti
ateges jantrane kaemong sira sebrayat
pantang bila diberi
hati mati dapat terkena kutukan
senang menggoda dan minta secara nista
ketahuilah bahwa itu hanya ujian
jangan dihina
ada keuntungan bagi yang dimintai
artinya dilindungi anda sekeluarga
170.
ing ngarsa Begawan
dudu pandhita sinebut pandhita
dudu dewa sinebut dewa
kaya dene manungsa
dudu seje daya kajawaake kanti jlentreh
gawang-gawang terang ndrandhang
di hadapan Begawan
bukan pendeta disebut pendeta
bukan dewa disebut dewa
namun manusia biasa
bukan kekuatan lain diterangkan jelas
bayang-bayang menjadi terang benderang
171.
aja gumun, aja ngungun
hiya iku putrane Bethara Indra
kang pambayun tur isih kuwasa nundhung setan
tumurune tirta brajamusti pisah kaya ngundhuh
hiya siji iki kang bisa paring pituduh
marang jarwane jangka kalaningsun
tan kena den apusi
marga bisa manjing jroning ati
ana manungso kaiden ketemu
uga ana jalma sing durung mangsane
aja sirik aja gela
iku dudu wektunira
nganggo simbol ratu tanpa makutha
mula sing menangi enggala den leluri
aja kongsi zaman kendhata madhepa den marikelu
beja-bejane anak putu
jangan heran, jangan bingung
itulah putranya Batara Indra
yang sulung dan masih kuasa mengusir setan
turunnya air brajamusti pecah memercik
hanya satu ini yang dapat memberi petunjuk
tentang arti dan makna ramalan saya
tidak bisa ditipu
karena dapat masuk ke dalam hati
ada manusia yang bisa bertemu
tapi ada manusia yang belum saatnya
jangan iri dan kecewa
itu bukan waktu anda
memakai lambang ratu tanpa mahkota
sebab itu yang menjumpai segeralah menghormati,
jangan sampai terputus, menghadaplah dengan patuh
keberuntungan ada di anak cucu
172.
iki dalan kanggo sing eling lan waspada
ing zaman kalabendu Jawa
aja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa
cures ludhes saka braja jelma kumara
aja-aja kleru pandhita samusana
larinen pandhita asenjata trisula wedha
iku hiya pinaringaning dewa
inilah jalan bagi yang ingat dan waspada
pada zaman kalabendu Jawa
jangan melarang dalam menghormati orang berupa dewa
yang menghalangi akan sirna seluruh keluarga
jangan keliru mencari dewa
carilah dewa bersenjata trisula wedha
itulah pemberian dewa
173.
nglurug tanpa bala
yen menang tan ngasorake liyan
para kawula padha suka-suka
marga adiling pangeran wus teka
ratune nyembah kawula
angagem trisula wedha
para pandhita hiya padha muja
hiya iku momongane kaki Sabdopalon
sing wis adu wirang nanging kondhang
genaha kacetha kanthi njingglang
nora ana wong ngresula kurang
hiya iku tandane kalabendu wis minger
centi wektu jejering kalamukti
andayani indering jagad raya
padha asung bhekti
menyerang tanpa pasukan
bila menang tak menghina yang lain
rakyat bersuka ria
karena keadilan Yang Kuasa telah tiba
raja menyembah rakyat
bersenjatakan trisula wedha
para pendeta juga pada memuja
itulah asuhannya Sabdopalon
yang sudah menanggung malu tetapi termasyhur
segalanya tampak terang benderang
tak ada yang mengeluh kekurangan
itulah tanda zaman kalabendu telah usai
berganti zaman penuh kemuliaan
memperkokoh tatanan jagad raya
semuanya menaruh rasa hormat yang tinggi
30 Mei 2009  Leave a reply Ramalan Joyoboyo
Ada perbincangan menarik dengan Didik Yulianto perihal ramalan Jayabaya.
Jayabaya adalah Raja Kediri pada abad XII dengan nama lengap Sri Aji Joyoboyo.
Ramalan yang dikatakan Joyoboyo pada kitabnya “Jongko Joyoboyo” jaman duuluuuu banget itu sedikit demi sedikit menjadi kenyataan, dan kata si Didik bilang masih banyak lagi ramalan yang belum terbukti atau lebih tepatnya belum terjadi.
Yang Angki tahu ttg ramalan Joyoboyo ialah:
“Ada suatu masa dimana nantinya ada kuda doyan sambal”
Apa lagi ini maksudnya…???
Setelah diteliti dan dan dipahami maksud dari ramalan itu adalah tukang becak.
Kenapa eh kenapa?
Ternyata eh ternyata
Jaman dulu itu makhluk yang bekerja berat mengangkat barang dan mengantar manusia adalah kuda.
Kemudian seiring berjalannya waktu apalagi ditemukannya kendaraan bermotor, kuda tidak lagi efisien untuk beban sangat berat dan jauh. Sehingga manusia beralih ke kendaraan bermotor yang lebih bertenaga daripada kuda.Dan untuk jarak pendek serta beban ringan dan tanggung, penggunaan kuda apalagi di jalanan kota sangat tidak efisien dan mengotori jalanan dengan tahinya.
Sehingga terciptalah becak yang menggunakan tenaga manusia, untuk mengangkat atau mengantar keperluan manusia dari satu tempat ke tempet yang lain dengan jarak relatif pendek.
Kalo dari Perak ke Bundaran Waru??
Naek taxi aja Monyeeet…!!
Kemudian Didik ngomong lagi ttg ramalan Jayabaya:
“Nanti ada orang ngesot dan orang buta akan mengelilingi dunia”
Ini apa lagi?? Apa ya maksudnya????
Tahu Abdurrahman Wahid kan?
Gus Dur wis…!!
Gimana kondisi dia dan istrinya??
Ramalan yang lain:
“Sungai Brantas akan mencapai Gunung Karangkates”
Wis makin nggak ngerti deh Angki..!!!
Kemudian kata ayah si Didik, kalo kalian tahu bendungan Karangkates yang dijadikan PLTA, itukan dari anak sungai Brantas.
Nah “Sungai Brantas” yang dimaksud dalam ramalan itu adalah “Aliran Listrik”.
Dan bendungan karang kates itu hanya salah satu dari anak sungai dari Brantas yang dibendung, bukan Brantasnya
FREAK..!!!
Kata ayah si Didik juga, ramalan Jayabaya itu memang g’ pake kata-kata langsung, tapi merupakan kata amat sangat paling kiasan. Hanya “orang pinter” yang ngerti arti ramalan itu, malah katanya g’semua “orang pinter” itu tahu artinya.
FREAK Again..!!!!
Ratu Adil dan Satria Piningit belum muncul!!!
Keduanya adalah ramalan Jayabaya yang ngetop.
Malah Megawati waktu jadi Presiden disebut-sebut sebagai Ratu Adil yang akan membawa bangsa Indonesia bangkit, yang dikatakan Jayabaya: ]
“Kalo Satria Piningit dan Ratu Adil memimpin negeri ini, maka Negara ini akan sentosa”
Tapi sampe lengsernya Megawati pun, 1 US$ masih Rp. 9.000,-.
Sentosa dari mana?
Dari Hongkong??
Yang paling Didik takutkan ialah ramalan Yang berbunyi:
“Blitar dadi latar, Tulungagung dadi gedong”
Rumah Didik kan di Blitar Jeng!!
Nah Angki tanya, maksudnya jadi latar itu apa?
Katanya ada dua, Blitar rata dengan tanah atau Blitar menjadi satu dengan Tulungagung yang jadi gedungnya.
Maksud yang kedua Blitar nanti akan manjadi bagian dari Tulungagung.
Kalo ayah Didik bilang, di Tulungagung ada Gunung Kuncen (tapi aneh banget kalo dibilang gunung, coz terlalu kecil kalo dibilang gunung) yang ada ikan merah besar bernaung di dalamnya.
Dalam ramalannya:
“Ono Iwak Abang sing Ucul lek Kuncine mbuka”
Ikan merah itu akan lepas kalao “Kunci Gunung itu Terbuka”.
Wadoooh g’ ngerti Dik..!!!
Coba kalian pikir,
Ikan ??
Merah ??
Kunci ??
Bencana gunung kalo g’ meletus apalagi?
Mengeluarkan lahar yang bergerak bebas menyembur ke atas seperi lumba-lumba atau ikan terbang.
Mengeluarkan lahar yang yang panas dan berwarana merah..!!!
Gunung meletus karena ada tekanan dari bumi, sehingga puncak gunung “MEMBUKA” dan keluarlah lahar tadi.
Lahar tadi (yang dari Tulungagung) akan turun bebas ke daerah yang lebih rendah (Blitar), dan meratakan apa yang dilewatinya.
Didik bilang itu tinggal tunggu waktu..!!!!
Hiiii…!!!!!!
Sesuatu yang dibuat di dunia ini akan kembali ke wujud asalnya.
contohnya manusia akan kembali menjadi tanah jika nanti mati.
Mobil kalo udah jadi barang rongosokan akan didaur ulang dan menjadi barang baku berupa besi untuk diolah kembali.
Di ramalan Jayabaya:
“Suroboyo lan Sidoarjo mbalek dadi rowo”
WHAT..!!!!!
Legenda Suro dan Boyo kalian tahu kan??
Itu karena seluruh lahan Surabaya dulunya adalah rawa dan lautan..!!!!
Dan Suro dan Boyo berkeliaran dengan bebasnya…!!
Hingga membentuk SuroBoyo…!!!
Anjret…!!!
Ngeri banget kalo ampe itu terjadi..!!!
Lumpur Lapindo..????????
Akankah sampe ke Surabaya??
Dan menjadikannya rawa seperti apa yang diramalkan Jayabaya???
Wallahu a’lam
22 April 2009  Leave a reply Pemberitahuan dari Tuhan
Agama, dalam bahasa jawa disebut juga dengan agomo merupakan suatu nilai yang mengatur sendi-sendi kehidupan manusia. Dalam perkembangan babat Islam di tanah jawa, para sunan Wali Songo menyebarkan agama Islam melalui seni dan budaya. Sperti Wayang, tembang, tari-tarian dan juga melalui sanepan. Begitu juga dalam menyebarkan suatu pegangan hidup berupa agama.
Agama bisa juga disanepo menjadi ageman,
yang berarti pakaian. Dalam peribahasa jawa sering kita jumpai kalimat seperti berikut :
Ajining diri jalaran soko lathi
Ajining rogo jalaran soko busono
Kalau dalam bahasa indonesia bisa kita artikan seperti ini, Nilai kehormatan manusia dapat dilihat dari segala yang keluar dari Perkataannya. Dan Fisik manusia dapat dinilai dari pakaian yang dikenakannya.
Coba kita urai,
busono=ageman=pakaian=agama=nilai; rogo=diri=manusia.
Supaya raga kita mempunyai nilai lebih maka harus menggunakan pakaian (ageman), karena orang yang tidak menggunakan pakaian (alias telanjang) biasanya orang yang memiliki kelainan. Oleh sebab itu agama bisa juga diibaratkan sebagai ageman yang melekat pada diri manusia yang memberikan nilai lebih sebagai makhluk yang bermoral.
Begitu mendasarnya dan sederhananya para pinisepuh kita dalam memberikan suatu gambaran kepada masyarakat jawa pada saat itu, sehingga mampu merasuk dalam sendi-sendi kehidupan. Baik secara lahiriyah maupun batiniyah. Memang agama dicipta untuk mempermudah manusia untuk mencapai tujuan hidup, bukan membikin rumit. Bahkan menimbulkan pandangan yang anti agama. Hal ini disebabkan memang kita sebagai manusia yang mengaku modern ini terlalu rumit dalam memaknai agama itu sendiri, jadinya ya serba kemrawutan seperti sekarang ini.
Agama Islam, dalam bahasa jawa bisa diibaratkan, agama = ageman; dan islam = slamet = singkatan (Isak, Subuh, Luhur, Asar lan Magrib). Mempunyai arti Agama Islam adalah ageman atau nilai yang membawa kesalamatan. Nah, ageman apa yang bisa membawa kita kepada keselamatan, yaitu ageman yang didalamnya memuat Isak, Subuh, Luhur, Asar lan Magrib.
Islam=slamet=bejo mempunyai makna yang memberi berkah kepada umat. Kalau diartikan kira-kira begini Agama Islam yaitu suatu kaidah nilai yang memeri berkah pada umat (rohmatan lil alamin).
Nilai yang dapat diambil dari uraian tersebut diatas, Jika kita merasa sebagai umat islam = baju kita adalah islam = ageman kita slamet dalam kehidupan sehari-hari harus rohmatan lil alamin. Dimana hal tersebut bisa kita lakukan,
kaping pisan nggo awake dewe, kaping pindo nggo kluargo, ping telu tonggo tepar

Senin, 27 Maret 2017

Ilmu padi

“Jadilah seperti padi, semakin berisi, semakin menunduk”,

peribahasa yang demikian sering kita dengar, namun tak banyak dari kita yang mempraktekannya. Tak hanya peribahasa di atas yang dapat kita pelajari. So, read kindly, apply and enjoy it!

1. Pertama,Kita belajar dari cara penanaman pada, yaitu menanamnya dengan cara berjalan mundur. Di sini, kita tidak belajar dari cara berjalannya yang mundur, karena dalam hidup kita diharuskan untuk maju dan semakin maju. Yang dapat kita pelajari ialah, seorang petani, berjalan mundur sedang matanya tertuju ke depan. Dari hal ini, kita mendapat nasehat penting, yaitu:
Pandangan kita dalam sebuah kita kehidupan, haruslah memandang ke depan, dan melihat pekerjaan yang telah kita lakukan (dalam hal ini petani memandang pada padi yang sudah ia tanam di depannya, karena petani berjalan mundur saat menanam padi).
Dengan maksud, kita diharuskan:
bersyukur kepada Tuhan, atas pimpinannya pada apa yang telah kita lakukan. Dan jika disaat yang lalu, Tuhan telah menolong kita, percayalah bahwa hari depan Tuhan masih akan tetap menolong kita, (dalam hal ini, padi kita umpamakan sebagai hasil kerja kita bersama Tuhan).

2. Kedua,
Saat tanaman padi bertumbuh, tumbuh pula ilalang bersamanya, pasti terdapat juga hama yang akan membuat pertumbuhan tanaman padi terganggu, dan membuat petani menyemprotkan pestisida dsb, untuk membunuh hama dan qulma. Begitupulah dengan kehidupan kita, saat kita bertumbuh secara psikis, akan selalu ada pribadi yang memang harus ada untuk membentuk karakter kita, dan kita akan dibuatnya merasa tidak nyaman dan cenderung mengekspresikan 5 emosi dasar yang ada secara tak terkontrol. Mengutip kata seorang motivator yang berkata,
“Pribadi yang direncanakan naik, akan selalu diganggu untuk turun” ,
dengan pengertian, kita semua diciptakan untuk naik (dalam kondisi lebih mulia), lalu datanglah si jahat untuk membuat kita terjatuh dan berbalik dari rencana indah Tuhan. Namun, jika kita tidak merasakan ada gangguan atau godaan, segaralah sadar! Karena kemungkinan hati nurani kita telah tumpul dan menganggap hal yang salah (dosa) itu sebagai suatu yang biasa kita lakukan, bukan lagi sebagai suatu yang membuat kita terpuruk. Namun, jika kita merasa berada pada tempat, dimana kita diuji sebagai pembentukan karakter kita, Tuhan akan menolong kita dan membuat semua pengganggu kita menjadi tangga naik kita dan hidup kita lebih berkualitas.

3. Ketiga,
Padi telah cukup masak dan berisi sehingga membuat padi itu menunduk. Hal inilah telah kita ketahui, seperti yang sudah saya tulis tadi. Namun, tetap saja kita mengenal dengan benar apa yang dimaksud dengan padi yang berisi tersebut menunduk atau orang yang rendah hati itu seperti yang bagaimana? Sederhananya, orang yang rendah hati jarang sekali mengambil contoh dirinya sendiri untuk menasehati orang lain, dan menganggap bahwa ia jauh lebih baik.

4. Keempat,
Pasa penuaian dan saat petani akan menampih kita. Sebuah tanaman padi bila bertahan sebagai orang yang rendah hati dalam masa ujian sekalipun, akan membuat hati petani menjadi senang. Hal demikian juga terjadi dalam kehidupan kita. Mampukah kita survive, sampai Tuhan menuai kita dari dunia dan menempatkan kita di sorga?
Begitulah, apa yang bisa saya bagikan kepada anda untuk menginspirasikan hidup anda.

So, nasehatnya:
Bersyukurlah kepada apapun yang telah diperbolehkan Tuhan dalam hidup kita. Bahkan dari sebuah tanaman yang IA telah ciptakan dapat membuat kita lebih mengerti tentang kehidupan. Dan percayalah selalu,
bahwa rancangan Tuhan ialah rancangan damai sejahtera!

Sabtu, 18 Maret 2017

NGOPI.ngobahno pikir

" KOPI iku tegese ( Kopyor Pikirane )
mulo kopi iku rasane # Pait
Nanging sak pait-paite kopi.. isih iso digawe
"LEGI ( Legowo ning ati ) / berlapang dada hatinya
Carane kudu ditambahi # Gulo (Gulangane Roso)/ Mengelola perasaan baik
Sing asale soko
" TEBU ( anteb ning kalbu ) / mantab hatinya
Banjur diwadahi
" CANGKIR ( Nyancangne pikir ) Menguatkan pikiran
Trus di siram banyu panas dadine
"WEDANG (wejangan sing marahi padang) / Nasehat yg menentramkan hati
ojo lali di # Udheg
(Usahane ojo nganti mandeg )/Usaha jangan sampai berhenti
Anggone ngudheg nganggo # Sendok ( Sendhekno marang sing nduwe kautaman)/ Pasrahkan pada Yang Maha Kuasa
Dienteni ben rodo
" ADEM ( Ati digowo
lerem ) / Hati jadi tenang
Diombe kanthi di...
"SERUPUT (Sedoyo Rabedo bakal luput) / Semua godaan akan terhindar.

Senin, 06 Maret 2017

Keluar

Hati hatilah dengan pengeluaran kecil
,KEBOCORAN KEBOCORAN KECIL DAPAT MENENGGELAMKAN KAPAL.

Mengapa menggunakan racun, apabila dapat membunuh dengan madu

Bener

Apabila anda merasa benar pd kawan anda
,jangan lg menuntut supaya dia berterus terang Mengakuinya.
Cukuplah dan berasa puaslah
Apabila dia membenarkan anda secara di diam

Orang dpt menangkap lebah dengan dua sendok madu drpd dengan dua tan cuka

Harap

Berharaplah yg baik baik dan
Bersiap siap lah untuk yg buruk

Harapan adalah rahmat tuhan bagi manusia
Sekiranya bukan karna harapan
tiadalah wanita yg sedia melahirkan anak
Dan TIADALAH PETANI YG SEDIA MENABURKAN BENIH